NILAI STRATEGIS LEMBAGA KEUANGAN MIRKO
Sebagian besar penduduk Indonesia adalah bekerja di sektor pertanian dan tinggal di perdesaan, sebagian besar usaha petani (97%) adalah tergolong usaha mikro. Mengapa bisnis usaha tani di Indonesia tidak berkembang secara berarti/significant dan merata ? Di antara jawabannya adalah :
- Usaha tani umumnya adalah usaha mikro yg tidak mampu mendapatkan akses modal ke perbankan.
- Tidak cukup banyak LKM yang profesional dalam menjembatani perbankan dengan usaha tani/mikro
- Pengusaha tani/mikro lemah dalam manajemen, informasi pasar, teknologi, SDM
- Tidak ada pendampingan untuk mendapatkan akses, dan untuk pengelolaan usaha
Oleh karena itu nilai strategis pengembangan LKM mempunyai nilai strategis diantaranya, adalah :
- Penanggulangan kemiskinan harus dilakukan dengan cara berkelanjutan, dan tidak berbasis pada charity.
- Proporsi terbesar orang miskin (92,7%) adalah pengusaha mikro (economically active poor)
- Kebutuhan terbesar pengusaha mikro adalah akses pada pelayanan keuangan.
- Bank tidak mungkin mampu langsung mencapai usaha mikro kecuali melalui LKM.
- Di Indonesia, keuangan mikro sudah mempunyai sejarah panjang.
- Rakyat sebenarnya memiliki potensi untuk mengembangkan lembaga keuangan mikro (potensi simpanan dan pembiayaan ).
PENGERTIAN UMUM LKM :
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah sistem intermidiasi keuangan pada level mikro baik formal maupun non formal yang didirikan dan dimiliki bersama oleh warga masyarakat untuk memecahkan masalah/kendala permodalan dan kebutuhan dana yang dihadapi para anggotanya, dalam rangka mengembangkan usaha produktif, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.”
TUJUAN UMUM LKM :
- Memacu pertumbuhan dan perkembangan usaha ekonomi anggota dan masyarakat sekitar
- Tumbuhnya infrastruktur layanan keuangan yang kuat dan dimiliki oleh masyarakat perdesaan
- Keluarga miskin pengusaha mikro dapat memperoleh pelayanan keuangan.
- Arus pelarian dana keluar wilayah perdesaan dapat dicegah.
- Potensi ekonomi perdesaan dapat berkembang optimal
- Masyarakat miskin di perdesaan dapat membangun dirinya sendiri.
- Program-program pengembangan perdesaan dapat disinergikan.
MANFAAT LKM
Apabila LKM dapat berkembang menjadi kuat dan luas, akan dapat memberikan manfaat kepada para anggotanya dan masyarakat miskin perdesaan pada umumnya, antara lain:
- Keluarga miskin pelaku usaha mikro, dapat memperoleh pelayanan keuangan untuk modal usaha dan terhindar dari rentenir.
- Surplus dari pendapatan LKM akan kembali kepada anggota.
- Ada mobilisasi dan pemanfaatan sumber ekonomi perdesaan.
- Meningkatkan produktifitas perdesaan
- Ada perubahan budaya dalam pengelolaan ekonomi rumah tangga dari pola defisist menjadi pola surplus,
- Membuka peluang usaha dan lapangan kerja di perdesaan.
- Masyarakat miskin dapat ikut mengambil keputusan-keputusan pembangunan.
- Membangun kemandirian dan keswadayaan masyarakat.
- Membangun kepercayaan diri dan memperkuat posisi tawar.
- Mempercepat pertumbuhan ekonomi perdesaan.
- Merangsang tumbuhnya jiwa kewiarausahaan.
- Mebangun kehidupann bersama yang dijiwai oleh rasa persaudaraan, semangat kesetiakawanan dan kegotongroyongan.
- Membangun kebiasaan menabung secara disiplin dalam rangka mengakumulasikan asset keluarga.
KARAKTERISTIK LKM :
A. MANDIRI : Swadaya & mampu membiayai usahanya sendiri (cost recovery)
B. PROFESIONAL :
- Dikelola dengan penuh waktu, bukan pekerjaan sambilan (full time).
- Adanya fasilitas pendampingan & Pelatihan berjenjang dilengkapi modul-modul aplikatif(continuous training & technical assistance)
- Produk simpanan dan pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat (demand’s driven)
- Menerapkan sistem, prosedur administrasi dan akuntansi standar Lembaga Keuangan yg dirancang sederhana, efisien dan efektif (simplicity), untuk memudahkan proses dan prosedur pengadiministrasian dapat menggunakan Teknologi Informasi dengan piranti lunak (software)tertentu.
- Pengelolaan & laporan keuangan secara terbuka (transparancy)
C. MENGAKAR DI MASYARAKAT : Diinisiasi, dimiliki dan dikelola
oleh masyarakat setempat sehingga tumbuh rasa memiliki & tanggung
jawab (sense of belonging & responsibility)
LKM YANG SEHAT
Ciri-ciri LKM yang sehat antara lain:
- Jumlah kekayaan yang produktif minimal 80% terhadap seluruh kekayaan dengan ketentuan : a]. Maksimum kas berupa uang tunai tambah tabungan lancar di Bank tidak melebihi 5% dari seluruh kekayaan. b]. Maksimum harta tetap tidak melebihi 15% dari seluruh kekayaan.
- Jumlah modal sendiri tidak kurang dari 25% terhadap seluruh jumlah kekayaan.
- Tingkat pertumbuhan kekayaan pertahun harus lebih besar dari tingkat inflasi.
- Batas Maksimum Pemberian Kredit (BPMK) untuk seorang anggota tidak melebihi 25% dari nilai modal sendiri LKM.
- Utang kepada Bank atau pihak ketiga lainnya maksimum 75% terhadap jumlah kekayaan.
- Jumlah kekayaan lancar minimum 120% terhadap kewajiban lancar yang harus dibayar.
- Semua aspek dan fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan, monitoring, pengawasan, evaluasi) LKM berjalan baik.
- Jangkauan layanan pinjaman merata. Minimal 65% dari jumlah seluruh anggota masih memiliki sisa pinjaman.
- LKM memperoleh tingkat pendapatan lebih besar dibandingkan rata-rata bunga deposito Bank.
- Biaya operasional maksimum 50% terhadap pendapatan operasional. Pendapatan operasional adalah penerimaan bunga kredit dikurangi beban biaya dana dari utang pihak ketiga maupun anggota dalam setahun.
- Tunggakan maksimum 5% terhadap sisa kredit anggota dan tidak lebih dari separuhnya berada pada posisi diragukan dan macet.
Penulis : Ceris institute (dari berbagai sumber)